A.
Pengertian
Video-Blogging,
atau bisa disingkat vlogging (diucapkan Vlogging, bukan V-logging), atau
vidblogging, merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium
video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media utama. Berbagai
perangkat seperti ponsel berkamera, kamera digital yang bisa merekam video,
atau kamera murah yang dilengkapi dengan mikrofon merupakan modal yang mudah
untuk melakukan aktivitas video blogging.
Video
blogging masih dapat disebut sebagai bentuk lain dari televisi internet. Video
blogging biasanya ada juga yang dilengkapi dengan keterangan teks atau gambar
foto, serta untuk beberapa video blogging, menyantumkan metadata lainnya.
Video
blogging sendiri dapat dibuat dalam bentuk rekaman satu gambar atau rekaman
yang dipotong ke beberapa bagian. Dengan perangkat lunak yang tersedia,
seseorang dapat menyunting video yang mereka buat dan memadukannya dengan
audio, serta menggabungkan beberapa rekaman ke dalam satu gambar, sehingga
menjadi suatu rekaman video blogging yang padu.
Video
blogging juga memanfaatkan keunggulan dari web syndication, ia dapat
mendistribusikan dirinya di internet dengan menggunakan format penyesuaian
(sindikasi), baik dengan RSS maupun Atom, untuk pemutaran ulang dan agregasi otomatis
pada perangkat mobile dan Personal Computer.
B.
Sejarah
Video
blogging merupakan suatu format video dari aktivitas blogging, ia mulai
menunjukkan eksistensi yang signifikan pada tahun 2004 dan baru menunjukkan
popularitasnya yang meningkat pada awal tahun 2005. Hal tersebut ditunjukkan
dengan meningkatnya keanggotaan grup video blogging Yahoo! Secara dramatis pada
tahun 2005.
Situs
berbagi-video yang paling populer saat ini, YouTube, dibentuk pada Februari
2005. Ia termasuk dari sekian banyak situs dengan content management system
yang dapat mengelola masukan video, dan mempersilahkan para penggunanya untuk
memiliki serta mengelola halaman video milik mereka sendiri. Selain berbagi
video pada umumnya, video blogging juga merupakan kategori berbagi yang populer
di situs YouTube.
Video
blogging menawarkan pengalaman situs yang lebih kaya dibandingkan dengan
blogging dalam bentuk teks, karena ia mengkombinasikan video, suara, gambar,
dan teks, meningkatkan kandungan informasi, serta emosi, yang dibagi dengan
para pengguna internet lainnya.
Media
seperti itu membuat para penggunanya menjadi lebih bisa mengeksplorasi berbagai
cara baru dalam berkomunikasi, di mana kebanyakan pengguna yakin bahwa video
akan menghasilkan ekspresi yang lebih alami daripada tulisan.
Lebih
jauh lagi, konvergensi dari ponsel dengan fitur kamera digital mempermudah
pengunggahan video blogging yang dapat dilakukan segera setelah video direkam
dari perangkat tersebut.
C.
Asal-Usul
Sebelum
video blogging menjadi suatu hal yang populer, konsep video sendiri dimulai
dari diciptakannya teknologi picturephone oleh AT&T[1] pada tahun 1956.
AT&T kemudian mulai memasang harga sebesar $160 untuk pembayaran sebuah
picturephone tiap bulannya pada tahun 1970, dan pada tahun 1992 ia menjadikannya
sebuah teknologi videophone yang dihargai $1,500 untuk pasaran rumah tangga.
Pada tahun 1966, Douglas Engelbart mendemonstrasikan sebuah videoconferencing
yang dapat menembus suatu jaringan. Selanjutnya, dalam sebuah konferensi yang
dihadiri beribu partisipan pada tahun 1968, Engelbart mendemonstrasikan
penggunaan mouse, pengerjaan pertama dari hypertext, dan sebuah bentuk video
telekonferens.
Kemudian,
pada tahun 1998, seorang bernama Adrian Miles menerbitkan sebuah dokumen
mengenai Cinematic Paradigms for Hypertext. Ia kemudian dikenal sebagai
seseorang yang membuat video blogging pertama yang pernah diketahui, yaitu pada
tanggal 27 November 2000.
Terlepas
dari perkembangan teknologi komunikasi format video itu sendiri, video blogging
mulai melanjutkan perkembangannya pada tahun 2001 saat Human Dog memulai
memasukkan postingan video ke dalam situsnya secara berkala (walaupun masih
belum masuk kategori video blogging), serta saat Macromedia memulai melakukan
eksperimen video blogging menggunakan aplikasi Flash pada tahun 2002. Sementara
itu, di waktu yang bersamaan, Chuck Olsen melakukan video blogging pertamanya
yang dipersembahkan kepada Paul Wellstone di Hari Protes Internasional, dan
pada bulan Desembernya, seseorang bernama Jeff Jarvis melakukan beberapa kali eksperimen
terhadap video blogging. Pada tahun 2003, BrowseTV memulai siaran pertamanya
dalam format video blog berupa siaran langsung melalui webcam dan laptop, yang
mensimulasikan aplikasi online dan akses televisi kabel. Para penonton dapat
memberikan komentar langsung dengan memanfaatkan fasilitas ’IM’ dan pesan
tersebut kemudian ditampilkan di layar kaca saat itu juga.
Pembuatan
video blogging selanjutnya diikuti pula oleh beberapa nama seperti Justin
Johnson dengan eksperimennya terhadap video blogging pada tahun 2003, Steve
Garfield yang memulai video bloggingnya dengan postingan berjudul 2004 The Year
of Videoblog, yang dicantumkan dalam artikel yang diulas majalah TIME secara
online di situsnya. Lalu masih ada beberapa nama lainnya seperti Peter Van Dijk
dan Adam Curry, dan beberapa nama lainnya.
Perkembangan
ini juga diikuti dengan diluncurkanya Creative Commons Publisher yang berfungsi
memberikan kemudahan akses untuk mengunggah video kapasitas besar ke dalam
internet dengan syarat mereka memiliki lisensi Creative Common tersebut.
D.
Penggunaan
Untuk
membuat video blogging, biasanya dibutuhkan perangkat dengan fitur perekam
video seperti kamera digital, webcam, ponsel berfitur video, hingga kamera
video (handycam) itu sendiri. Walaupun sebenarnya sah-sah saja membuat video
blogging yang hanya berupa file mentah dari rekaman video yang dibuat, namun
kebanyakan orang kini memilih untuk menyuntingnya dan mengkombinasikannya
dengan suara dan musik, sehingga ia bisa juga menjadi sarana kreativitas dalam
membuat sebuah rangkaian cerita dalam video.
Selain
itu, biasanya durasi waktu yang dicapai dalam membuat video blogging adalah
sekitar 1-3 menit. Ini dikarenakan jumlah bandwith yang terbatas, termasuk
salah satunya di Indonesia. Semakin panjang suatu durasi dalam video blogging,
maka semakin besar pula penggunaan bandwithnya, dan untuk tempat-tempat yang
tidak bisa mengikuti besarnya bandwith tersebut, maka akan berakibat pada
proses pengunduhan yang lama.
Video
yang sudah jadi kemudian dikompresi dan ditempatkan di sebuah web server.
Konten dari video blogging kemudian juga dimasukkan ke dalam RSS Feed, serta
tautan untuk membagi tampilan video blogging tersebut kepada
komunitas-komunitas terkait.
Setelah
dipublikasikan di situs yang tersedia, orang-orang yang menontonnnya biasanya
akan memberikan respon berupa komentar di tempat yang tersedia secara langsung,
maupun respon dengan cara membuat video blogging balasan, biasanya dengan
menggunakan format Re: (judul video blogging yang direspon).
E.
Perkembangan Video blogging di Indonesia
Di
Indonesia, penggunaan video blogging mulai disadari ketika pada tahun 2009
muncul sebuah video rekaman pribadi seorang aktris dan penyanyi muda terkenal
bernama Marshanda, yang tersebar luas di YouTube dan menjadi topik yang segera
hangat dibicarakan saat itu, karena video tersebut berisikan ungkapan perasaan
pribadi sang artis.
Selain
itu, fenomena video blogging yang terjadi pada tahun 2010 di Indonesia juga
ditunjukkan dengan hadirnya dua orang gadis muda asal Jawa Barat bernama Sinta
dan Jojo yang merekam diri mereka sedang menari dan menyanyikan lagu-lagu
secara Lipsync, salah satunya yang paling membuat mereka tenar ialah lagu
”Keong Racun”. Popularitas video blogging Sinta dan Jojo yang menyanyikan lagu
dengan lipsync ditunjukkan dengan pemberitaan di media massa, serta animo
masyarakat yang meniru gaya menari mereka berdua, bahkan ada yang menjadikannya
sebagai suatu kompetisi oleh masyarakat lokal di Indonesia.
Popularitas
video blogging di Indonesia, terutama yang hadir di situs YouTube juga disusul
dengan video blogging oleh Gamaliel dan Audrey, sepasang kakak-beradik yang
membagi rekaman-rekaman video mereka berdua sedang menyanyikan lagu-lagu milik
penyanyi populer. Aktivitas yang dilakukan Gamaliel dan Audrey ini dikenal juga
dengan istilah cover atau cover version, yaitu menyanyikan kembali lagu-lagu
dari penyanyi yang sudah ada atau sudah populer, di mana aktivitas ini banyak
dilakukan oleh para video blogger di YouTube.
F.
Potensi Pemasaran
Dalam
memasarkan suatu produk atau brand tertentu, pemanfaatan media sosial dalam
salah satu strateginya kian menjadi populer terutama dikarenakan oleh
penggunaan media sosial yang berkembang pesat, termasuk di Indonesia.
Salah
satu bentuk strategi pemasaran yang memanfaatkan social media dengan format
video blogging di Indonesia yang pernah terjadi ialah Ririn Dumin[11]. Ririn
Dumin dikenal sebagai sosok gadis remaja yang menceritakan dirinya melalui
rekaman video dirinya yang dipublikasikan di blog, facebook, serta YouTube
miliknya, demi mencapai cita-citanya untuk menjadi seorang artis.
Dalam
beberapa blog miliknya serta video yang dikemas dengan konsep video blogging,
Ririn Dumin menampilkan sebuah rekaman yang menunjukkan bagaimana ia
benar-benar ingin menjadi bintang, dan berharap ada seorang produser yang
meliriknya. Memang video ini tampak benar-benar sebagai sebuah video personal,
sehingga banyak respon dari masyarakat yang menunjukkan ketertarikan mereka
akan aksi promosi diri yang dianggap ekstrem ini.
Hingga
pada akhirnya, terungkap bahwa Ririn Dumin merupakan karakter fiktif yang
diciptakan oleh suatu produsen obat yang hendak menarik perhatian atas iklan
yang hendak mereka luncurkan tak lama setelah video blogging ini menarik
perhatian masyarakat dan media massa.
Kejadian
tersebut menunjukkan bagaimana produsen mulai memanfaatkan media sosial sebagai
sarana untuk strategi pemasaran akan produk mereka. Tentu saja format pemasaran
melalui video blogging yang digunakan tidak melulu dengan menciptakan tokoh
fiktif, melainkan bisa juga memanfaatkan para video bloggers yang memang
memiliki popularitas tinggi atas video blogging mereka dan mempromosikan produk
secara tidak langsung melalui rekaman video blogging mereka. Untuk hal yang
satu ini, bisa dicontohkan dengan Charlie McDonnell, seorang video bloggers dan
pengguna YouTube asal Inggris yang masih belia namun sudah menjadi terkenal
dengan video bloggingnya.
G.
Resiko Kejahatan dan Kasus Hukum
Sama
seperti blog, video blogging merupakan tampilan video yang menggambarkan
kejadian sehari-hari pemiliknya, ataupun merefleksikan pandangan-pandangan
pembuatnya mengenai berbagai macam topik, serta sarana untuk berbagi informasi,
dengan kemudian dipublikasikan secara umum. Maka dari itu, penggunaan video
blogging tidak jauh dari risiko kejahatan. Malah, dengan format video yang
lebih kaya akan visual dan audio, tingkat sensitivitas akan risiko kejahatan di
internet cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan blog yang hanya berbasis
teks dan gambar. Tak sedikit kasus-kasus yang muncul dari penggunaan internet
seperti cyberstalking serta ungkapan kebencian, hadir sebagai salah satu dampak
penggunaan internet berbasis pengguna (user-generated content) yang kian
berkembang.
Di
Indonesia sendiri, pelarangan atas media sosial terkait video blogging, pernah
terjadi, yaitu, pada tahun 2008. Sebuah video berjudul Fitna buatan politisi
sayap kanan Belanda, menampilkan konten yang dianggap menyerang suatu kelompok
agama tertentu, sehingga pemerintah Indonesia saat itu memblokir akses situs
YouTube dan MySpace, sebagai situs yang mempublikasikan video tersebut, di
Indonesia. Namun, pada akhirnya pemblokiran atas kedua situs tersebut
dihentikan pada tahun 2008.
Pada
tahun 2010, Ariel, vokalis dari band Indonesia terkenal, Peter Pan, menjadi
tersangka kasus atas tersebarnya dua buah video pribadi rekaman miliknya yang
menampilkan adegan tak senonoh berupa hubungan intim dirinya dengan seorang
selebriti lokal, Luna Maya, serta dengan artis lokal lainnya, Cut Tari di video
yang satunya. Dengan segera kasus ini menarik perhatian masyarakat Indonesia,
dan menjadi isu yang kemudian diangkat ke ranah hukum.
Akibat
kasus tersebut, pemerintah Indonesia menghimbau akan pentingnya seorang
pengguna maupun pemilik video pribadi, untuk menjaga video miliknya dengan baik
agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak diharapkan, terutama di
saat social media dan internet menjadi mudah di tengah perkembangan teknologi
di Indonesia. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menghimbau bahwa penting
juga bagi pengguna video blogging atau para video bloggers, untuk lebih
memperhatikan dan menyeleksi konten yang akan ditampilkan dalam video yang
dibuatnya.
- Cara
Meletakkan Video pada Blog
Untuk
menempatkan video dari youtube pada artikel blog caranya tidak sulit.
Berikut
ini langkah-langkahnya;
1.
Buka site youtube.
2.
Cari dan pilih video yang ingin anda pasang di blog.
3.
Jika sudah menemukan videonya, klik bagi/share di bawah video tersebut
4.
Kemudian klik Sematkan.
5.
Copy semua kode embed dalam kotak di bawahnya. Namun sebelum copy, anda bisa
setting lebar layar video agar sesuai dengan lebar kolom posting blog anda.
6.
Bawa copy kode embed video youtube ke dalam blog Anda. Pastekan pada mode html.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar