Terima kasih gue ucapkan buat anda yang udah sengaja ataupun gak sengaja ngebaca tulisan gue
:D
Seperti yang udah gue tulis sebelumnya, bahwa gue kuliah jurusan Psikologi. Bukan hal yang luar biasa memang, kecuali basic gue yang lulusan analis kimia. Ya, gue adalah alumnus Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor (SMAKBO). Sebagai informasi, perlu gue jelasin bahwa SMAKBO adalah sekolah kejuruan dengan program studi empat tahun. Setelah lulus SMAKBO, alumninya dipersiapkan untuk dapat terjun langsung di dunia kerja. Termasuk gue, setelah lulus SMAKBO tahun 2010, gue langsung kerja di Jakarta. Gue kerja jadi analis kimia, which is gawenya adalah analisis di laboratorium. Tahun berikutnya, gue malah terdampar di Palembang.
Seperti yang udah gue tulis sebelumnya, bahwa gue kuliah jurusan Psikologi. Bukan hal yang luar biasa memang, kecuali basic gue yang lulusan analis kimia. Ya, gue adalah alumnus Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor (SMAKBO). Sebagai informasi, perlu gue jelasin bahwa SMAKBO adalah sekolah kejuruan dengan program studi empat tahun. Setelah lulus SMAKBO, alumninya dipersiapkan untuk dapat terjun langsung di dunia kerja. Termasuk gue, setelah lulus SMAKBO tahun 2010, gue langsung kerja di Jakarta. Gue kerja jadi analis kimia, which is gawenya adalah analisis di laboratorium. Tahun berikutnya, gue malah terdampar di Palembang.
Jadi, lo mau bilang kalo lo analis kimia yang kuliah Psikologi?
Ya, bener banget. Gue adalah analis kimia. Tolong jangan pertanyakan pemilihan kosa-kata 'analis'. Karena bukan gue yang milih kata itu. Cukup 'jurnalis' diartikan sebagai orang yang ngejurnal, atau 'spesialis' sebagai orang yang punya spesialisasi. Pokoknya 'analis' jangan diartikan dengan pola tersebut, demi kebaikan kita bersama.
Balik lagi, gue adalah analis kimia. Kerjaan gue banyak berkenaan dengan dengan proses di pabrik. Dan jurusan yang pastinya nyambung buat analis kimia di antaranya adalah teknik kimia, kimia murni, teknik industri, teknik lingkungan, teknik pertambangan/perminyakan, biokimia, kimiafisika.
Terus kenapa gue milih Psikologi?
Dengan kondisi gue yang saat ini berusia 20 tahun, gue udah bisa punya penghasilan sendiri dari gawe. Dan bisa dibilang sementara ini gue 'aman' karena udah diangkat jadi karyawan tetap. Jadi buet gue, saat ini gue ingin memenuhi keinginan gue buat kuliah Psikologi.
Gue kuliah Psikologi karena keinginan gue sendiri.
Bahkan orang tua gue, keluarga gue pada heran kenapa gue milih Psikologi. Dosen gue pun heran pas tau gue dari analis kimia. Dan untuk itu gue merasa perlu minta maaf kepada almamater gue atas 'kemurtadan' ini. Buat Ibu Hadiati Agustine, Ibu E. Yanny Priantieni, Bapak Inowyathye Iskandar, Ibu Ariani Irmawati, dan jajaran guru SMAKBO lainnya, juga buat keluarga, teman-teman yang kecewa dengan pilihan gue, terimalah permintaan gue. Gue berusaha membayar 'kemurtadan' ini dengan belajar sungguh-sungguh. Doakan gue.
Sedikit yang mungkin melegakan yang gue ketahui belakangan, bahwa daya analisis gue gak sepenuhnya gak kepake. Karena menurut dosen gue, seorang psikolog ataupun mahasiswa psikologi harus bisa MENGANALISIS dengan baik. Kira-kira begini, kalo ada klien yang dateng dengan masalahnya untuk konsultasi, seorang psikolog harus bisa MENGANALISIS keadaan klien tersebut secara keseluruhan.
Dan juga, menurut gue Psikologi itu ilmu yang praktis. Kalo ahli komputer harus bekerja dengan komputer, kalo gak ada komputer maka gak bisa kerja. Atau analis harus bekerja di laboratorium, kalo gak ya gak bisa kerja. Menurut gue, Psikologi bisa diterapkan di mana saja, kapan saja, bagaimana saja. Karena objek/subjek observasinya ada di mana-mana: manusia.
Terus kenapa Universitas Bina Darma?
Sebenernya gue pengennya kuliah di Unsri, tapi apa daya Unsri belum buka Psikologi. Di Palembang ini, yang gue tahu ada tiga kampus yang nyediain kuliah Psikologi, yaitu: Universitas Abdi Nusa, IAIN Raden Fatah, dan Universitas Bina Darma. Dan gue milih UBD karena kondisi kampusnya yang menurut gue kondusif buat belajar. Kondusif di sini artinya gue bisa ngatur jadwal kuliah gue. Kalo gue ga bisa kuliah pagi, kadang gue masuk kelas malem. Kalo di IAIN setahu gue kelasnya pagi terus, karena doi negeri. Kalo Abdi Nusa kuliahnya sore atau sabtu minggu.
Terus gimana rencana gue ke depannya kalo lulus kuliah?
Well, terus terang aja gue belum kepikiran bikin rencana selepas gue kuliah nanti (kalo lulus, amiin). Kayak yang udah gue bilang, Psikologi adalah ilmu yang praktis, ilmu terapan. Meskipun kelak gue gak kerja di Human Resource Departement, gue harap ilmu ini bisa berguna buat diri gue sendiri dan orang lain. Terlebih lagi, gue rasa gue udah cintaaahhhh sama tempat gawe gue yang sekarang, yang gue dapetin dengan modal yang gak sedikit dan perjuangan yang lumayan berarti.
Tapi kalo gue sih pengennya tetep kerja di sini, sambil ngajar di Unsri (ceritanya Unsri udah buka Psikologi). Jadi gue bisa tetep ngabdi di tempat gawe sambil ngelakuin hal yang dari dulu selalu gue pengenin: ngajar.
This is the end of this post, thanks for reading!
For further information, visit:
http://smakbo.sch.id/
http://binadarma.ac.id/
Balik lagi, gue adalah analis kimia. Kerjaan gue banyak berkenaan dengan dengan proses di pabrik. Dan jurusan yang pastinya nyambung buat analis kimia di antaranya adalah teknik kimia, kimia murni, teknik industri, teknik lingkungan, teknik pertambangan/perminyakan, biokimia, kimiafisika.
Terus kenapa gue milih Psikologi?
Dengan kondisi gue yang saat ini berusia 20 tahun, gue udah bisa punya penghasilan sendiri dari gawe. Dan bisa dibilang sementara ini gue 'aman' karena udah diangkat jadi karyawan tetap. Jadi buet gue, saat ini gue ingin memenuhi keinginan gue buat kuliah Psikologi.
Gue kuliah Psikologi karena keinginan gue sendiri.
Bahkan orang tua gue, keluarga gue pada heran kenapa gue milih Psikologi. Dosen gue pun heran pas tau gue dari analis kimia. Dan untuk itu gue merasa perlu minta maaf kepada almamater gue atas 'kemurtadan' ini. Buat Ibu Hadiati Agustine, Ibu E. Yanny Priantieni, Bapak Inowyathye Iskandar, Ibu Ariani Irmawati, dan jajaran guru SMAKBO lainnya, juga buat keluarga, teman-teman yang kecewa dengan pilihan gue, terimalah permintaan gue. Gue berusaha membayar 'kemurtadan' ini dengan belajar sungguh-sungguh. Doakan gue.
Sedikit yang mungkin melegakan yang gue ketahui belakangan, bahwa daya analisis gue gak sepenuhnya gak kepake. Karena menurut dosen gue, seorang psikolog ataupun mahasiswa psikologi harus bisa MENGANALISIS dengan baik. Kira-kira begini, kalo ada klien yang dateng dengan masalahnya untuk konsultasi, seorang psikolog harus bisa MENGANALISIS keadaan klien tersebut secara keseluruhan.
Dan juga, menurut gue Psikologi itu ilmu yang praktis. Kalo ahli komputer harus bekerja dengan komputer, kalo gak ada komputer maka gak bisa kerja. Atau analis harus bekerja di laboratorium, kalo gak ya gak bisa kerja. Menurut gue, Psikologi bisa diterapkan di mana saja, kapan saja, bagaimana saja. Karena objek/subjek observasinya ada di mana-mana: manusia.
Terus kenapa Universitas Bina Darma?
Sebenernya gue pengennya kuliah di Unsri, tapi apa daya Unsri belum buka Psikologi. Di Palembang ini, yang gue tahu ada tiga kampus yang nyediain kuliah Psikologi, yaitu: Universitas Abdi Nusa, IAIN Raden Fatah, dan Universitas Bina Darma. Dan gue milih UBD karena kondisi kampusnya yang menurut gue kondusif buat belajar. Kondusif di sini artinya gue bisa ngatur jadwal kuliah gue. Kalo gue ga bisa kuliah pagi, kadang gue masuk kelas malem. Kalo di IAIN setahu gue kelasnya pagi terus, karena doi negeri. Kalo Abdi Nusa kuliahnya sore atau sabtu minggu.
Terus gimana rencana gue ke depannya kalo lulus kuliah?
Well, terus terang aja gue belum kepikiran bikin rencana selepas gue kuliah nanti (kalo lulus, amiin). Kayak yang udah gue bilang, Psikologi adalah ilmu yang praktis, ilmu terapan. Meskipun kelak gue gak kerja di Human Resource Departement, gue harap ilmu ini bisa berguna buat diri gue sendiri dan orang lain. Terlebih lagi, gue rasa gue udah cintaaahhhh sama tempat gawe gue yang sekarang, yang gue dapetin dengan modal yang gak sedikit dan perjuangan yang lumayan berarti.
Tapi kalo gue sih pengennya tetep kerja di sini, sambil ngajar di Unsri (ceritanya Unsri udah buka Psikologi). Jadi gue bisa tetep ngabdi di tempat gawe sambil ngelakuin hal yang dari dulu selalu gue pengenin: ngajar.
This is the end of this post, thanks for reading!
For further information, visit:
http://smakbo.sch.id/
http://binadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar