Sumber: Pengantar Ilmu Antropologi, Koentjaraningrat
A. Definisi
Menurut ilmu antropologi: Kebudayaan adalah
keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil
karya manusia dalam
kehidupan manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar.
1. Kebudayaan (Culture) dan Peradaban
- Kata ‘kebudayaan’ berasal dari kata Sensakerta buddhayah, bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
- Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, karsa, dan rasa.
- Kata culture berasal dari kata Latin colere yang berarti segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah alam.
- Peradaban dalam isyilah Inggris civilization berarti bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah. Contoh: kesenian, ilmu pengetahuan, sopan-santun pergaulan.
2. Sifat Superorganik dari
Kebudayaan
- Dengan benih-benih kebudayaan berupa kemampuan akal dan beberapa peralatan sederhana, manusia dapat hidup hampir selama 2 juta tahun.
- Kebudayaan berevolusi dengan lambat, sejajar dengan evolusi organismenya , dan baru 200.000 tahun kemudian tampak kemajuan.
- Setelah zaman itu, evolusi kebudayaan manusia mulai menjadi agak cepat jika dibandingkan dengan evolusi organiknya.
B. Tiga Wujud Kebudayaan
1. Kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide,
gagasan, nilai, norma, peraturan, dsb.
2. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta
tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
C. Adat Istiadat
1. Sistem Nilai Budaya, Pandangan hidup, dan Ideologi
Sistem nilai budaya merupakan tingkat paling tinggi
dan paling abstrak dari adat istiadat.
Menurut C. Kluckhohn, tiap sistem nilai budaya dalam
tiap kebudayaan mengandung lima masalah dasar dalam kehidupan manusia, yaitu:
masalah hakikat dari hidup manusia, karya manusia, kedudukan manusia dalam
ruang waktu, hubungan manusia dengan alam sekitarnya, dan hubungan manusia
dengan sesamanya.
Suatu ideologi dapat menyangkut sebagian besar dari
warga masyarakat, tetapi dapat juga menyangkut golongan-golongan tertentu dalam
masyarakat.
2. Adat Istiadat, Norma, dan Hukum
Norma berupa aturan untuk bertindak bersifat khusus.
Perumusannya bersifat terperinci, jelas, tegas, dan tidak meragukan.
Ada dua pandapat hukum menurut ahli antropolgi. Pendapat
pertama beranggapan bahwa tidak ada aktivitas hukum dalam masyarakat yang tidak
bernegara. Pendapat kedua tidak mengkhususkan definisi mereka tentang hukum,
hanya kepada hukum dalam masyarakat bernegara dengan suatu sistem alat-alat
kekuasaan saja.
D. Unsur-Unsur Kebudayaan
1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencaharian hidup
6. Sistem religi
7. Kesenian
E. Integrasi Kebudayaan
- Metode Holistik
Para ahli antropologi memakai istilah holistik untuk
menggambarkan metode tinjauan yang mendekati suatu kebudayaan sebagai satu
kesatuan yang terintegrasi.
2.
Pikiran Kolektif
Menurut Dukheim, suatu gagasan yang sudah dimilki oleh
sebagian besar warga masyarakat bukan lagi berupa satu gagasan tunggal mengenai
suatu hal yang khas, melainkan sudah berkaitan dengan gagasan lain yang
sejenis.
- Fungsi Unsur-unsur Kebudayaan
Menerangkan fungsi itu sebagai hubungan antara suatu
hal dengan tujuan tertentu.
Menerangkan kaitan antara satu hal dengan hal lain.
Menerangkan hubungan yang terjadi antara satu hal
dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang terintegrasi.
4.
Fokus Kebudayaan
Menurut M. J. Herskovits, fokus kebudayaan adalah
suatu kompleks kebudayaan yang tampak amat digemari warga masyarakatnya
sehingga tampak seolah-olah mendominasi seluruh kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.
- Etos Kebudayaan
Etos kebudayaan adalah suatu watak khas tertentu yang
tampak, sering tampak pada gaya tingkah laku warga masyarakatnya.
6.
Kepribadian Umum
Metode yang dikembangkan ahli antropolgi untuk
melukiskan suatu kebudayaan secara holistik adalah dengan memusatkan perhatian
terhadap kepribadian umum yang dominan dalam kebudayaan itu.
F. Kebudayaan dan Kerangka Teori Tindakan
Dalam hal menganalisis suatu kebudayaan secara
keseluruhan perlu dibedakan secara tajam antara empat komponen, yaitu:sistem
budaya, sistem sosial, sistem kepribadian, dan sistem organisme.
- Sistem budaya merupakan komponen yang abstrak dari kebudayaan dan terdiri dari pikiran, gagasan, konsep, tema berpikir, dan keyakinan.
- Sistem sosial terdiri dari aktivitas, tindakan, dan tingkah laku berinteraksi antarindividu dalam kehidupan masyarakat.
- Sistem kepribadian mengenai isi jiwa dan watak individu yang berinteraksi sebagai warga masyarakat. Berfungsi sebagai sumber motivasi dari tindakan sosialnya.
- Sistem organik melengkapi seluruh kerangka dengan mengikutsertakan ke dalamnya proses biologis dan biokimia dalam organisme manusia sebagai suatu jenis makhluk alamiah yang apabila dipikirkan lebih mendalam juga ikut menentukan kepribadian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar