Jumpa lagi, terima kasih mau membaca.
:)
Waktu jaman Smakbo dulu, gue banyak belajar tentang segala hal berbau analisis kimia. Berbagai metode analisis kami palajari. Mulai dari analisis yang konvensional macem gravimetri, sampe analisis intrumen macem HPLC (high performance liquid chromatography).
Gravimetri (asal katanya gravity), adalah metode analisis yang digunakan berdasarkan selisih bobot penimbangan. Biasanya digunakan untuk sampel yang murni, atau matriksnya sederhana. misalnya untuk menetapkan kandungan air di dalam sampel biskuit.
Volumetri, dari namanya bisa tahu bahwa prinsip dasarnya adalah dengan mengukur volume, umumnya volume penitar. Jadi nanti ada yang namanya penitar (titran) dan yang dititar (titrat). Metodenya pun macem-macem. Pada dasarnya ada tiga macam titrasi: titrasi langsung, titrasi tidak langsung, dan titrasi kembali. Nantinya metode-metode itu dikembangin sesuai kebutuhan dan sesuai sifat dari sampel yang akan dianalisis. contohnya metode asidi-alkalimetri, iodo-iodimetri, permanganatometri, kompleksometri dan lain sebagainya.
AFNI (Analisis Fisika Non Instrumen), di sini kami diajarin cara menggunakan alat-alat sederhana, seperti pH meter, konduktometer, polarimeter.
Metode gravimetri, volumetri, dan AFNI ini berikutnya diaplikasikan pada tingkat berikutnya di Laboratorium Proksimat a.k.a Analisis Kimia Terpadu. Di sini kami mulai jadi analis 'yang sesungguhnya'. Dimana kami melaksanakan analisis dari sampel yang dijumpai di sekitar. Misalnya sabun, biskuit, ikan asin, saus, margarin, macem-macem lah pokoknya. Kami juga dituntut untuk dapat berpikir kritis, dan sistematis. Nalar sangat diperlukan di sini bung! Kalau anda tidak bisa menjawab kuis pra-praktikum, jangan harap anda bisa ikut praktikum.
Kami juga diajarin mikrobiologi, cara isolasi dan inokulasi bakteri, cara sterilisasi alat-alat kerja, cara mewarnai bakteri, sampe bikin yoghurt juga pernah dipelajarin!
Ada juga Laboratorium Meniup Kaca, di sini kami diajarin cara membuat peralatan gelas sederhana, macem pengaduk, pipet tetes, sambungan selang. Sampe nyambung pipa kaca juga diajarin disini.
Analisis Instrumen yang dipelajarin di antaranya spektrofotometri, flamefotometri, GC (gas chromatography), HPLC, AAS (atomic absorbance spectrofotometri).
Sampe analisis lingkungan juga dipelajarin. Seperti jartest yang digunakan untuk menentukan dosis flokulan-koagulan di air sungai. Atau tehnik sampling dan analisis cemaran gas.
Mungkin banyak istilah-istilah yang bagi orang lain terdengar kurang familiar. Tapi waktu dulu masih ABG, gue sempet bikini tulisan tentang Cintometri. Isinya adalah berbagai macam curahan hati, puisi, gombalan, yang berbau analis kimia. Contohnya:
'Kamu itu bagai indikator PP, dan hatiku bersifat basa. Kamu bikin hatiku merah jambu.' Atau
'Kutimbang indah parasmu dengan kebaikan sifatmu. Lalu kularutkan bersama perasaan hatiku. Ku endapkan perasaan itu. Lalu ku pijarkan agar perasaan itu semakin suci, bebas dari pengotor. Sehingga aku dapatkan bobot tetap perasaan cintaku padamu.'
Pernah waktu kelas III, kami dikasih tugas bikin tulisan yang berbau analis kimia, dan bagi gue itu udah nggak asing lagi, ahahahaha.
Mungkin kalau sekarang sebagai mahasiswa psikologi, gini cara gue ngerayu cewek:
Mungkin kalau sekarang sebagai mahasiswa psikologi, gini cara gue ngerayu cewek:
'Aku berharap kamu lah orangnya untuk melengkapi kebutuhanku yang No.3 menurut Abraham Maslow'. Atau
'Kamu adalah stimulus, yang memberikanku persepsi sebagai seorang bidadari'. Atau
'Kamu bikin aku berprilaku kognitif: Aku selalu memikirkanmu. Kamu bikin aku berprilaku afektif: Membuatku selalu merasakan hangatnya cinta. Kamu bikin aku berprilaku konatif: Aku selalu berusaha mendapatkan dirimu'
Boleh bilang wow.
Boleh bilang wow.
#oke terima kasih, gue Hasbuy sampai jumpa
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus