Selasa, 30 Oktober 2012

METODE ILMIAH



A.    Metode Ilmiah
Metode ilmiah menurut Koentjaraningrat adalah segala cara yang digunakan untuk mencapai suatu kesatuan pengetahuan. Ada tiga tingkatan untuk mencapai kesatuan pengetahuan tersebut, yaitu:
1.      Pengumpulan Data
Pada umumnya metode-metode pengumpulan fakta dalam ilmu pengetahuan dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu: penelitian di lapangan, penelitian laboratorium, dan penelitian dalam perpustakaan. Dalam penelitian lapangan, peneliti harus menunggu terjadinya gejala. Sedangkan penilitian di laboratorium memungkinkan suatu gejala untuk dibuat dan sengaja diadakan untuk menjadi objek observasi. Penelitian di perpustakaan dilakukan dengan mencari banyak buku yang beraneka ragam.
2.      Penentuan Ciri-ciri  Umum dan Sistem
Tahapan ini bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan sistem dalam himpunan fakta dalam suatu penelitian. Proses ini menimbulkan metode-metode yang hendak mencari ciri-ciri dan umum di antara berbagai fakta dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat.
3.      Verifikasi
Metode-metode untuk verifikasi atau pengujian terdiri dari cara-cara menguji rumusan kaidah-kaidah atau memperkuat pengertian yang dicapai, dilakukan dalam kenyataan alam atau masyarakat yang hidup. Proses berfikirnya secara deduktif, yaitu rumusan umum kembali ke fakta khusus. Menggunakan metode kualitatif maupun kuantitatif.


B.     Tenaga Sarjana, Lembaga, Majalah, dan Prasarana Ilmu Antropologi
1.      Kehidupan Ilmiah
Suatu ilmu pengetahuan akan hidup, apabila para ahli di  bidangnya melakukan penelitian untuk memecahkan berbagai masalah ilmiah.karena untuk mengadakan suatu penelitian membutuhkan modal yang sangat besar maka harus ada yang mensponsori  kegiatan tersebut. Kongres-kongres dan majalan ilmiah sangat diperlukan, karena peneliti dapat mengumumkan hasil.
2.      Para Tokoh Sarjana Antropologi
Pada Fase pertama antropologi tidak mempunyai tokoh-tokoh ahli antropologi. Namun, yang ada waktu itu adalah pengarang buku manusia dan kebudayaan. Para pengarang etnografi terdiri dari pelaut, penyiar agama nasrani, dan pegawai pemerintah jajahan. Diantaranya A. Bastian; J. F. Lafitau; N. N. Miklukho–Maklai; Thomas Stamford Raffles.
3.      Lembaga-lembaga dan Majalah-majalah Antropologi
Salah satu majalah antropologi yang paling penting dan perlu dimiliki ahli antropologi adalah Current Anthropology terbitan University of Chicago Press. Tiga lembaga penting di amerika yaitu American Anthropological Association, American Association of Physical Anthropology, Institute of Human Relation di Universitas Yale. Lembaga-lembaga lainnya juga berasal dari Inggris, Australia, New Zealand, Jerman, dan Swiss.
4.      Kamus dan Atlas Antropologi
Dalam ilmu antropologi, ada kamus kecil yang disusun oleh C. Winick berjudul Dictionary of Anthropology. Ada juga kamus umum dengan judul yang sama karya W. H. Lindig. Ada juga kamus 6 bahasa berjudul  ; Multiligual Glossary of Antropological Terms yang disusun oleh tim G. Mostny. ada juga atlas berjudul Atlas der Veolkerkunde karya G.Gerland.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar