Minggu, 18 November 2012

Emotion Freedom Technique

Salam,
Udah lama rasanya nggak menuh-menuhin blog, karena akhir-akhir ini gue banyak disibukkan dengan kerja, lembur, kuliah, tugas, apalagi sekarang lagi musim UTS.

Yap, minggu lalu gue dapet pelatihan Emotion Freedom Technique, disingkat EFT. Seperti judulnya, tehnik membebaskan emosi, pelatihan ini pada dasarnya adalah mempelajari cara yang tepat dalam menyalurkan emosi negatif. Karena ternyata emosi sangat berpengaruh di otak. Emosi dapat menstimulasi produksi hormon-hormon yang dapat menyebabkan rasa sakit. Jangan tanya hormon apa namanya, karena gue sendiri lupa (dopamin, xantopin, atau apalah,, namanya juga lupa!). Intinya, emosi dapat menyebabkan rasa sakit di otak walaupun organ tubuh tidak terjadi kerusakkan. Dalam banyak kasus, banyak orang yang mengeluh sakit padahal hasil tes medis menyatakan bahwa orang tersebut baik-baik saja. Setelah diselidiki, ternyata orang tersebut bermasalah pada emosinya. Berbicara emosi, bukan hanya amarah yang dimaksud di sini. Melainkan juga rasa tidak percaya diri, rasa dengki, iri hati, dan masih banyak lainnya. Cara mengatasinya adalah dengan cara memasrahkan diri pada pemberi emosi tersebut-yaitu Tuhan, lalu mengetuk-ngetuk 16 titik di seluruh badan atas. Sambil mengetuk-ngetuk, sambil juga mengucapkan rasa menerima, rasa pasrah akan keluhan atau rasa sakit yang dirasakan. Maka yang terjadi berikutnya adalah timbulnya gambaran tentang penyebab rasa sakit itu, misalnya berupa peristiwa di masa lalu. Setelah itu biasanya akan terbangkitkan dan terluapkan kembali emosi yang 'terpendam'. Setelah emosi itu dikeluarkan, maka yang terjadi adalah perasaan jiwa yang bebas.

Sebelum memulai pelatihan dan praktek terapi, instruktur kami Ibu Yuli Suliswidiawati menekankan akan pentingnya memasrahkan diri pada Tuhan. Bahwa sesungguhnya manusia diciptakan untuk mengabdi kepada Tuhan. Jadi seharusnya setiap perbuatan-bekerja, makan, tidur, dan lainnya, seharusnya dilakukan semata-mata sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan.

Beliau juga menjelaskan kaitan emosi dengan perkembangan anak yang dipengaruhi pola asuh orang tua. Mungkin lain kali gue jalasinnya. Saat ini sampe sini dulu aja.

Wasalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar